Jam seharga 1 juta pounds yang dinamakan “pemakan waktu” diperkenalkan di Universitas Cambridge University oleh Professor Stephen Hawking. Hawking menjadi tamu kehormatan ketika jam unik yang tidak punya jarum maupun angka ditunjukkan di Kampus Corpus Christi.
Foto: Jam Corpus (internet)
Disebut jam teraneh di dunia, karena menampilkan belalang raksasa dan punya 60 celah di permukaannya yang mengeluarkan sinar untuk menunjukkan waktu.
Sang pembuat, John Taylor mengatakan dia “ingin membuat perhitungan waktu menjadi menarik”.
Jam Corpus itu akan ditempatkan di luar perpustakaan kampus itu dan bisa dilihat oleh masyarakat umum.
Belalang atau chronophage, yang berarti “pemakan waktu”, bergerak memutari permukaan dengan luas 1,2m itu, setiap langkahnya menandai satu detik. Pergerakannya memicu sinar biru yang menyebar di sepanjang permukaannya yang secara berkala berhenti di jam dan menit yang ditunjuk.
Tetapi jam itu baru akan menunjukkan waktu secara akurat setiap 5 menit, di sisa waktu lainnya, sinar lebih berfungsi sebagai hiasan.
Dr Taylor, 72 tahun, mendesain jam unik ini sebagai tribut untuk pembuat jam dari Inggris John Harrison yang memecahkan masalah garis bujur di abad 18.
Harrison also invented the grasshopper escapement - a tiny internal device that releases a clock’s gears at each swing of its pendulum.
Dr Taylor mengatakan, ”Jam biasa membosanka, saya ingin membuat yang menarik. Saya juga ingin melukiskan kalau waktu adalah sebuah penghancur, semenit berlalu Anda tidak bisa mendapatkannya lagi. Karena inilah kenapa belalang saya bukanlah seperti karakter Disney. Dia adalah makhluk ganas yang berputar di sepanjang detik menjulurkan lidahnya, membuka rahangnya, dan pada detik ke 59 dia menelan waktu.”
Komunitas Karo
Foto: Jam Corpus (internet)
Disebut jam teraneh di dunia, karena menampilkan belalang raksasa dan punya 60 celah di permukaannya yang mengeluarkan sinar untuk menunjukkan waktu.
Sang pembuat, John Taylor mengatakan dia “ingin membuat perhitungan waktu menjadi menarik”.
Jam Corpus itu akan ditempatkan di luar perpustakaan kampus itu dan bisa dilihat oleh masyarakat umum.
Belalang atau chronophage, yang berarti “pemakan waktu”, bergerak memutari permukaan dengan luas 1,2m itu, setiap langkahnya menandai satu detik. Pergerakannya memicu sinar biru yang menyebar di sepanjang permukaannya yang secara berkala berhenti di jam dan menit yang ditunjuk.
Tetapi jam itu baru akan menunjukkan waktu secara akurat setiap 5 menit, di sisa waktu lainnya, sinar lebih berfungsi sebagai hiasan.
Dr Taylor, 72 tahun, mendesain jam unik ini sebagai tribut untuk pembuat jam dari Inggris John Harrison yang memecahkan masalah garis bujur di abad 18.
Harrison also invented the grasshopper escapement - a tiny internal device that releases a clock’s gears at each swing of its pendulum.
Dr Taylor mengatakan, ”Jam biasa membosanka, saya ingin membuat yang menarik. Saya juga ingin melukiskan kalau waktu adalah sebuah penghancur, semenit berlalu Anda tidak bisa mendapatkannya lagi. Karena inilah kenapa belalang saya bukanlah seperti karakter Disney. Dia adalah makhluk ganas yang berputar di sepanjang detik menjulurkan lidahnya, membuka rahangnya, dan pada detik ke 59 dia menelan waktu.”
Komunitas Karo
0 comments:
Posting Komentar
Budayakan Komentar ^^ :)