Kanker usus termasuk jenis kanker yang mematikan. Tapi kini studi menemukan konsumsi jahe bisa membantu mengurangi kemungkinan risiko terkena kanker usus.
Para peneliti dari University of Michigan Medical School menuturkan jahe dapat digunakan sebagai agen pencegahan untuk kanker usus karena dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker tersebut.
Hasil ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan 15 relawan yang diberi 2 gram suplemen jahe selama 28 hari dan dibandingkan dengan 15 relawan yang diberikan plasebo.
Diketahui relawan yang mengonsumsi suplemen jahe menunjukkan tanda-tanda peradangan usus yang berkurang, yaitu suatu kondisi yang sering dikaitkan dengan kanker usus. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam Cancer Prevention Research, yaitu sebuah jurnal dari American Association for Cancer Research.
“Hal ini akan meningkatkan orang untuk mencegah kanker dengan cara yang tidak beracun serta meningkatkan kualitas hidupnya dengan biaya yang efektif,” ujar Suzanna Rick, seorang dokter naturopati, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (14/10/2011).
Meski begitu Rick menuturkan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam hal uji klinis untuk mengetahui bagaimana jahe ini bisa mengurangi risiko kanker serta senyawa apa yang berperan dalam proses tersebut.
Usus merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia yang terdiri dari usus halus (usus kecil) dan usus besar. Sebagian besar kanker usus yang berkembang terjadi di usus besar (colon cancer) dan hanya sebagian kecil saja yang terjadi di usus halus.
Gejala yang muncul dari kanker usus ini adalah perdarahan atau adanya darah dalam feses, terjadi perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung selama 3 minggu atau lebih, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, kelelahan ekstrem dan adanya nyeri atau benjolan di perut.
(Sumber: Detik.com)
Kanker usus termasuk jenis kanker yang mematikan. Tapi kini studi menemukan konsumsi jahe bisa membantu mengurangi kemungkinan risiko terkena kanker usus.
Para peneliti dari University of Michigan Medical School menuturkan jahe dapat digunakan sebagai agen pencegahan untuk kanker usus karena dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker tersebut.
Hasil ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan 15 relawan yang diberi 2 gram suplemen jahe selama 28 hari dan dibandingkan dengan 15 relawan yang diberikan plasebo.
Diketahui relawan yang mengonsumsi suplemen jahe menunjukkan tanda-tanda peradangan usus yang berkurang, yaitu suatu kondisi yang sering dikaitkan dengan kanker usus. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam Cancer Prevention Research, yaitu sebuah jurnal dari American Association for Cancer Research.
“Hal ini akan meningkatkan orang untuk mencegah kanker dengan cara yang tidak beracun serta meningkatkan kualitas hidupnya dengan biaya yang efektif,” ujar Suzanna Rick, seorang dokter naturopati, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (14/10/2011).
Meski begitu Rick menuturkan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam hal uji klinis untuk mengetahui bagaimana jahe ini bisa mengurangi risiko kanker serta senyawa apa yang berperan dalam proses tersebut.
Usus merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia yang terdiri dari usus halus (usus kecil) dan usus besar. Sebagian besar kanker usus yang berkembang terjadi di usus besar (colon cancer) dan hanya sebagian kecil saja yang terjadi di usus halus.
Gejala yang muncul dari kanker usus ini adalah perdarahan atau adanya darah dalam feses, terjadi perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung selama 3 minggu atau lebih, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, kelelahan ekstrem dan adanya nyeri atau benjolan di perut.
(Sumber: Detik.com)